Merokok? ya... merokok adalah suatu kegiatan yang sangat menyenangkan di kala itu, bagi saya. Sekarang? Tidak lagi!!! kok bisa?! BISA, jawabannya semudah itu... B-I-S-A, 4 huruf yang bagi sebagian orang terdengar mudah, namun terdengar sangat sulit bagi sebagian yang lain.
Bagi saya, merokok sudah menjadi suatu kegiatan yang sangat menempel dalam kehidupan sehari-hari. Ya, keluarga besar saya adalah perokok!! lingkungan bermain saya juga perokok!! hari-hari saya pun otomatis dipenuhi dengan kepulan asap rokok. Di ruang tv, dapur, bahkan ruang makan. Di ruang keluarga? ya pasti, kan semuanya perokok!! hehehe. sampai sekolah, sampai kampus? rokok lagi ketemunya... di mobil sendiri? rokok temannya, di kamar? ada asbak lengkap dengan rokok dan koreknya. Kamar mandi pun tidak luput dari keberadaannya, dia (rokok) ada dimana-mana dalam tiap sudut kehidupan saya.
Ya, keberadaannya hampir menyaingi keberadaan Tuhan di hati saya. Parah... ya mungkin "parah" adalah kata yang tepat bagi saya untuk menggambarkan keadaannya seperti apa di kala itu. Mau dibilang apa? rokok dan saya adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Minimal 1/2 sampai 1 bungkus sehari, itu juga bukan rokok putih, filter bahkan kretek. Rokok putih sudah tidak dapat saya nikmati lagi karena sudah menjadi terlalu enteng dihisapnya, saya butuh yang sedikit lebih berat, Sebut saja GGS16.
Pertama kali saya merokok adalah kelas 6 SD, waktu itu saya coba-coba... dan tanpa batuk sedikitpun saya dapat melancarkan hisapan pertama dalam hidup saya, bangga rasanya waktu itu. terus berlanjut ke SMP, saya mulai coba-coba lagi, agak penasaran dan ketagihan sedikit saya pun diam-diam merokok diluar rumah, terus dan terus hingga SMA. Saya pun semakin ketagihan, beda dengan lingkungan SMP, lingkungan SMA tempat saya sekolah waktu itu sangat mendukung untuk merokok, dan seiring berjalannya hari sayapun terus merokok. Hingga akhirnya setelah ketahuan oleh ayah saya di kelas 3 SMA, sayapun mengantongi SIM (surat izin merokok). Hari itu, saya merasa bebas, sangat bebas!! saya pun merasa kegirangan mengantongi SIM tersebut, kapan saja saya mau-saya bisa merokok dengan bebas!!. berlanjut kuliah hingga masa-masa kerja, saya pun menjadi seorang perokok super aktif!!.
Masih hangat di ingatan saya, waktu itu saya mengikuti seminar soal rokok ketika SMA. Sang nara sumber bercerita soal kerusakan paru-paru yang ia derita, SATU kali operasi berhasil dan ia pun menunjukkan bekas luka operasinya. Sontak sayapun terkejut melihatnya di depan mata saya sendiri, lalu slide show foto-foto operasi pertamanya tersebut. Ia pun melanjutkan seminarnya dengan bercerita, bahwa tepat setelah operasi pertamanya selesai, 1 hari kemudian ia tetap merokok dengan diam-diam di selasar rumah sakit. Ya... sang nara sumber tersebut adalah seorang pecandu rokok kelas wahid!! alhasil, setelah beberapa bulan keluar Rumah Sakit, ia kembali lagi untuk operasi paru-paru yang kedua. Dengan bersemangat, ia lalu menunjukkan bekas luka operasinya di bagian belakang. Ngeri, itu perasaan yang saya rasakan waktu itu. Tapi apa? tepat setelah seminar selesai, mulut saya pun terasa "asam" dan dengan rasa tidak bersalah sedikitpun saya membeli sebungkus rokok dekat tempat seminar tersebut diadakan. Bersama teman-teman, saya mulai membakar dan menghisapnya dengan khidmat. Seakan lupa, bahkan seakan saya tidak pernah merasa mengikuti seminar barusan.
Bertahun-tahun kemudian, saya mendengar banyak orang yang berhenti merokok karena SAKIT, Itu sudah biasa. Berhenti merokok karena ada salah satu anggota keluarganya meninggal atau sekarat karena rokok, itu jamak. Berhenti merokok karena tidak punya uang untuk berhenti merokok, itu pasti!! ga punya uang, gimana mau beli rokok?! hahaha, eh tapi kalo memang anda sudah tergolong perokok super aktif, anda pasti tidak akan menyerah begitu saja, setidaknya anda rela berhutang bahkan meminta rokok orang lain demi agar anda dapat merokok, ini Serius!!. Siapa bilang merokok itu ga akan kecanduan?! B-O-H-O-N-G besar!! kalau sampai anda bela-belain berhutang untuk sebatang rokok apa itu bukan namanya kecanduan?!. sudahlah, banyak alasan untuk "mereka" yang ingin tetap merokok.
Kok bisa ya saya berhenti merokok?! B-I-S-A... apa yang membuat saya bisa?! begini, waktu itu saya terbangun dengan dada yang agak berat, ya... saya berpikir, apa ini karena rokok?! lalu waktu itu saya memutuskan untuk berhenti, bisa dooonngg... 4 bulan aja!! lalu saya kembali merokok lagi karena "situasi" ya... "situasi" adalah sesuatu yang seringkali di kambing-hitamkan disegala kasus. Kesimpulan saya, dengan sakit saja tidak akan dapat memberhentikan anda untuk merokok, contohnya sudah saya sebutkan di atas. Jadi apa yang bisa menghentikan anda dari merokok? malaikat pencabut nyawa? na'udzubillah summa na'udzubillah... jangan sampe deh!! Gampang kok, begini... ini cara saya berhenti, mungkin terdengar klise tapi saya sudah berhenti merokok 5 tahun!!.
Lebih baik anda memiliki alasan-alasan untuk berhenti, misalkan sakit... nah jika anda merasa tidak cukup membayangkan sakit, maka tingkatkan lagi alasan anda, untuk saya... ini yang saya bayangkan, "bagaimana jika nanti saya berkeluarga dan lalu memiliki anak, anak itu akan terus tumbuh, dari mulai merangkak-berjalan hingga berlari, saat-saat ia tumbuh akan menjadi saat-saat terindah dalam hidup saya, apa saya rela kehilangan masa-masa terindah tersebut hanya karena saya lebih mencintai rokok daripada masa depan keluarga saya? saya masih mau sehat, berjalan dan berlari mengejar anak-anak saya yang aktif dan sehat tanpa asap rokok secuilpun." semudah itu, untuk saya alasan tersebut adalah alasan terkuat yang dapat memotivasi saya untuk dapat berhenti hingga hari ini.
Sekali anda menemukan momentnya, jangan pernah sia-siakan moment tersebut. 1 Hari anda memulai untuk berhenti merokok, hari itu akan menjadi sangat berguna bagi anda sebagai pengingat berapa jumlah hari yang anda sudah lewati tanpa rokok. Bagi saya itu penting, karena dengan begitu saya akan merasa "ah, sayang... kalo saya mulai merokok lagi berarti perjuangan saya selama beberapa hari-bulan-tahun ini akan menjadi sia-sia begitu saja. Kalau sudah berhasil berhenti 5 bulan, ga sayang hitungannya hangus karena sebatang rokok saja? hitung dari awal lagi, ingat... yang tau ini hanya anda, Tuhan dan rokok... dan tukang rokoknya, hehehe.
Ketika saya telah menemukan momentnya, ini cara saya untuk dapat melawan hawa nafsu untuk merokok!! anda para perokok lebih tau, untuk melawan hasrat ini adalah sesuatu yang tidak mudah!! namun akan menjadi sesuatu yang mudah ketika anda telah memiliki alasan-alasan tersendiri untuk memulainya, semua dimulai dari diri anda, bukan orang lain!! untuk saya, ini pasti terdengar konyol... tapi cara ini berhasil untuk di tahun pertama saya berhenti merokok, saya selalu siap sedia permen di kantong celana, tas, dompet, bahkan 1 toples penuh di mobil dan 1 pak permen di bagasi motor. Cemilan? pasti... hahahaha, itulah mengapa berat badan saya menjadi bertambah. Olahraga? harus dan pasti, satu yang saya rasakan di tahun pertama setelah saya berhasil berhenti merokok, Rasanya nafas saya lebiiiihhh panjang dibanding sebelumnya!! basket seharian?? yuuk... gowes jauh-jauh?? hayooo... hehehehe.
Pada akhirnya, ini pertanyaan yang timbul dalam benak saya... "kok bisanya ya dulu saya di perbudak rokok? sekalipun saya tahu benar bahwa rokok itu mengandung berbagai macam racun yang berbahaya bagi tubuh tapi saya tetap bisa mencintainya? merokok bisa 16 kali sehari, giliran Shalat cuma 5 waktu aja masih bolong-bolong?" ini yang paling parah, jangan sampai porsi rokok lebih besar dibanding porsi Tuhan dalam kehidupan sehari-hari anda. Berhenti merokok? B-I-S-A!! mungkin ini terdengar klise, tapi ini benar... "jika anda benar-benar MAU BERHENTI MEROKOK, anda PASTI BISA!!!" that simple.
Well, ini semualah yang mendasari kami Bantu Manten sebagai wedding organizer yang berusaha fokus ke dalam isu lingkungan untuk terus berusaha mengajak para undangan pernikahan dengan konsep outdoor untuk turut serta setidaknya menghormati mereka yang tidak merokok dengan merokok di smoking area yang selalu kami siapkan di setiap acara outdoor wedding kami. Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meng-edukasi mereka para perokok, untuk sedikitnya memiliki rasa menghargai mereka yang memang tidak merokok dan mereka yang sudah berhasil berhenti merokok dengan susah payah dengan cara merokok di tempat yang telah kami sediakan.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda baik perokok ataupun yang bukan perokok.